SKK Migas, Bank Indonesia dan PT. Pegadaian Galeri 24 merupakan nama-nama perusahaan BUMN yang turut serta mewarnai kegiatan penghijauan dalam 9 bulan terakhir. Begitu juga dengan perusahaan swasta CMA CGM Indonesia, BCA Life dan Pasifik Satelit Nusantara. Sepanjang Kuartal 1-3, jumlah pohon yang berhasil ditanam sebanyak 86.555 pohon, dari hasil kolaborasi bersama 45 Mitra Hijau.
Menurut Alivia, Account Manager LindungiHutan, Trend kerja sama dengan bisnis saat ini kurang lebih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni skema kolaborasi program CSR penghijauan mendominasi. Hal ini dilatarbelakangi oleh karena tingginya kesadaran perusahaan maupun brand terhadap pentingnya melakukan penghijauan untuk menjaga keanekaragaman hayati yang juga akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat. Perbedaan terletak pada ketertarikan Mitra Hijau dalam menjelajahi skema kerja sama lain yaitu skema Carbon Offset.
Kontribusi lingkungan para perusahaan baik publik maupun swasta, sejatinya tidak terlepas dari adanya beberapa peraturan yang mewajibkan para pelaku ekonomi untuk berperan aktif dalam praktik Environment, Social and Governance (ESG). Mulai dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.1 Tahun 2021 terkait dengan peraturan pengelolaan lingkungan hingga POJK No.51/POJK.03/2017 terkait dengan Sustainable Finance.
Beberapa lokasi yang menjadi area penghijauan di antaranya, Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Desa Bedono, Demak, Jawa Tengah, Pesisir Pabean Ilir, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Ekowisata Mangrove Wonorejo, Kota Surabaya, Teluk Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Pesisir Untia, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Penanaman di lokasi-lokasi tersebut bukan tanpa alasan, menurut Alma Cantika Aristia, RnD Executive LindungiHutan, setiap lokasi penanaman memiliki permasalahannya masing-masing. Bagi mayoritas lokasi area pesisir, abrasi menjadi permasalahan utama yang menyebabkan garis pantai semakin berkurang. Seperti yang terjadi di desa Bedono, Demak, Jawa Tengah, yang tenggelam akibat dari daratan yang hilang sebab abrasi.
“Maka demikian untuk mengatasi hal tersebut, yang kita lakukan adalah menanam pohon. Sampai pada saat ini LindungiHutan dan Mitra Hijau telah berhasil menanam sebanyak 700 ribu pohon di 40 titik di Indonesia. Dampaknya, dari mangrove yg ditanam bisa menghambat laju abrasi. selain itu, juga meningkatkan pendapatan petani.” ujar Alma.
Chief Executive Officer LindungiHutan, Miftachur (Ben) Robani berharap keterlibatan para Mitra Hijau dapat membuat masa depan Indonesia lebih baik lagi serta juga membangun kesadaran ke ruang publik akan kebutuhan terhadap lingkungan yang baik untuk anak cucu kita dan seterusnya. Lebih lanjut Ben mengucapkan banyak terima kasih kepada para Mitra Hijau karena telah berkontribusi untuk hutan Indonesia bersama LindungiHutan.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES