More
    BerandaUncategorizedLindungi Anak-anak dari Konten Media Sosial yang Kurang Adab

    Lindungi Anak-anak dari Konten Media Sosial yang Kurang Adab

    Lindungi Anak-anak dari Konten Media Sosial yang Kurang Adab

     

    Ilustrasi Canva

     

     

    Gadget sudah menjadi kebutuhan primer dari kehidupan kita. Maraknya konten media sosial tentu mempunyai pengaruh yang signifikan bagi pendidikan anak-anak. Anak-anak cenderung meniru dan mempraktekkannya langsung. Dan tanpa disadari mereka ikut mempopulerkan hal-hal ini, tak luput pula konten yang kurang adab.

     

    Tak jarang, banyak dipertontonkan konten yang kurang beradab yang justru konten seperti ini mendapatkan perhatian yang besar dari masyarakat kita. Konten kontroversi menjadi tontonan menarik bagi semua orang.

     

    Konten jenis seperti ini justru banyak digemari dan dianggap gaul. Namun, yang miris dan membuat hati bersedih adalah banyaknya bahasa kasar dan bahasa umpatan yang dikeluarkan oleh para influencer ini, walaupun dalam konteks “bercanda”.

    Lalu, tugas siapa yang membenahi atau yang bisa mengontrol ini semua?

     

     

    Peremehan Adab dan Anggapan Kolot

    Adab dalam menggunakan media sosial perlu diperhatikan oleh semua pihak. Terutama para konten kreator atau influencer yang diharapkan mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

     

    Survei tentang tingkat kesopanan yang dilaporkan Digital Civility Index (DCI) dan dirilis oleh Microsoft pada tahun 2020 lalu, menyebutkan bahwa warganet atau netizen Indonesia berada di urutan 29 dari 32 negara, yang menandakan berada di peringkat bawah.

     

    Dari survei di atas, ada tiga poin penting yang perlu kita perhatikan bersama yaitu:

    1. Indonesia menduduki peringkat terendah di Asia Tenggara dalam hal tingkat kesopanan.

    Tingkat kesopanan masyarakat Indonesia di dunia maya perlu mendapatkan perhatian. Dunia maya yang mudah diakses oleh siapa saja, rentan dilihat oleh anak-anak terutama anak-anak dibawah umur yang berakhir dengan terpengaruh dan meniru perilaku negatif.

     

    2. Faktor penyebab terjadinya perilaku tidak sopan.

    Faktor yang mempengaruhi tingkat kesopanan adalah:

    • Hoaks atau penipuan : informasi palsu dan penipuan banyak beredar di dunia maya. Perlu perhatian bersama, saat mendapatkan informasi untuk mengeceknya terlebih dahulu.
    • Ujaran kebencian : umpatan, hinaan, bahasa kasar dan provokatif seolah-olah hal yang biasa. Ini perlu diluruskan agar anak-anak tidak memahami bahwa hal ini adalah benar.
    • Diskriminasi : perlakuan tidak adil masih banyak terjadi baik karena masalah ras, suku, agama, gender atau latar belakang lainnya. Semoga kedepannya kasus seperti ini bisa berkurang.

     

    3. Dampak negatif bagi negara.

    Nama baik negara menjadi tercoreng karena perilaku penduduknya yang tidak sopan. Ketidaksopanan di dunia maya bisa menjadi sebab pertikaian yang merenggangkan hubungan sesama masyarakat. Hal ini menjadikan persatuan dan kesatuan menjadi rapuh karena masyarakat mudah diadu domba dan mudah mengumpat.

     

    Pihak-pihak yang berseberangan di dunia maya sering membela diri dan menganggap benar pendapatnya. Jika ada yang mengingatkan atau berseberangan dengan pendapatnya akan dicap kolot dan justru diserang balik. Inilah fakta yang banyak terjadi di media sosial Indonesia.

     

    Pentingnya Adab dan Kesopanan Digital di Media Sosial

    Adab dan kesopanan digital perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Konten media sosial diisi dengan tayangan yang bagus dan mengedukasi bukan sebaliknya diisi hal negatif, kontroversial, hoax atau ujaran kebencian yang penuh dengan umpatan.

     

    Pentingnya Adab dan kesopanan digital menunjukkan reputasi sebuah negara dan mencerminkan perilaku positif yang berdampak lingkungan online menjadi produktif. Negara lain sudah maju, kita masih berselisih pada hal yang sebenarnya sudah sangat diketahui jamak keumuman manusia, bahwa negara kita terdiri dari suku, agama dan ras yang berbeda-beda.

     

    Perselisihan ini membuat kita terpuruk ke jurang yang lebih dalam karena ternyata bangsa kita mudah diadu domba. Seharusnya kita menyadari bahwa negara kita menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua). Hal ini perlu ditekankan untuk diajarkan kepada anak-anak generasi penerus bangsa.

     

    Bersikap sopan dan beradab memberikan dampak nyata yaitu:

    1. Menghindari konflik antar sesama.

    2. Membangun hubungan interaksi yang baik.

    3. Meningkatkan informasi dengan berhati-hati terhadap penyebaran hoax dan penipuan.

     

    Usaha untuk Meningkatkan Kesopanan Digital

    Perlu kerjasama yang baik dan harmonis untuk menyadarkan dan meningkatkan kesopanan digital di negara kita. Diharapkan semua warganet mau menyadari hal ini dan mau mengendalikan diri agar tidak saling menghina atau mengumpat.

     

    Usaha yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kesopanan digital dengan cara:

    1. Pendidikan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya etika berinternet dan cara berkomunikasi yang sopan.

    2. Regulasi: Pemerintah menetapkan aturan yang jelas dan memberikan sanksi bagi pelanggar.

    3. Pengembangan platform yang aman dan sehat untuk pengguna media sosial. Platform memberikan kebijakan yang mendukung kesopanan digital.

     

    Mari membangun hubungan yang sehat di dunia maya dan dalam bermedia sosial. Hentikan segala macam ujaran kebencian, adab yang kurang bagus, tidak sopan, mengumpat dan hal-hal negatif lainnya. Ingatlah bahwa, jejak digital kita akan terekam sepanjang masa maka buatlah hal-hal yang positif dan berguna bagi diri dan orang lain.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Must Read

    spot_img