Adab menggunakan media sosial maksudnya adalah penggunaan etika, aturan dan sopan santun dalam menggunakan media sosial bagi pengguna media sosial. Apa yang dibolehkan dan apa yang dilarang, itulah ruang lingkup adab yang harus mendapatkan perhatian bersama.
Adab ini sering dilalaikan atau bahkan tidak dipedulikan. Masing-masing individu merasa berhak menyuarakan aspirasinya. Kebebasan berbicara dan berpendapat seakan digaungkan tanpa ada batasannya.
Semua hal ada batasannya karena jika tanpa batas akan berbuat sewenang-wenang. Adab, sopan santun dan etika hadir untuk mengatur semuanya itu. Adab membatasi individu dalam berbuat bebas diluar batas.
Kebaikan yang disebarluaskan akan mendapatkan pahala jariyah. Sebaliknya, keburukan yang disebarluaskan akan mendatangkan dosa jariyah pula. Inilah pedoman orang yang beradab dalam menjalankan kehidupan yang semestinya.
Pentingnya Adab Menggunakan Media Sosial
Adab menggunakan media sosial sangat penting karena adab atau etika ini digunakan sebagai pedoman dan prinsip secara moral bagi para pengguna media sosial. Adab akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Saat menggunakan media sosial perilaku individu atau organisasi perlu diatur untuk memastikan perbuatan yang mereka lakukan didasari tanggung jawab, menghormati orang lain dan beretika. Inilah pentingnya ditekankan adab dalam bermedia sosial.
Adab dan etika penting dalam membangun sebuah hubungan dan interaksi dengan orang lain. Seseorang yang mempunyai adab akan mengedepankan adab dan terkenal dengan perilaku yang beradab.
Adab, sopan santun dan etika itu akan memanusiakan manusia itu sendiri. Menghindari kesewenang-wenangan dan perbuatan buruk lainnya. Orang yang beradab akan menghormati orang lain dan berhati-hati berbuat keburukan kepada orang lain.
Termasuk dalam menjalin hubungan di media sosial. Walaupun di dunia maya tanpa bertemu langsung dengan orang lain, orang yang memiliki adab akan berhati-hati berbicara (dalam hal menulis karena berkaitan dengan media sosial).
Adab dalam Menggunakan Media Sosial
Adab dalam menggunakan media sosial jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bersedia sosial akan terbentuk lingkungan yang positif. Ujaran kebencian, cyberbullying, merendahkan martabat dan kehormatan seseorang, informasi hoax, dan lainnya akan terpatahkan dengan sendirinya.
1. Menggunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan
Adab dalam menggunakan media sosial yang perlu kita perhatikan adalah menggunakan media sosial sebagai lahan untuk menanam benih kebaikan. Menyebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya agar kejelekan tertutup oleh kebaikan.
Kebaikan mendominasi sehingga pola pikir warganet menjadi pola pikir positif. Hal-hal negatif menjadi marginal dan terpinggirkan karena tidak laku dan tidak ada pengikutnya.
2. Meneliti kebenaran informasi
Meneliti setiap informasi dan kebenaran fakta berdasarkan data valid yang terverifikasi menjadi penting dilakukan untuk menghindari penyebaran informasi hoax yang beredar. Berkembangnya hoax dan dipercaya sebagai kebenaran akan menimbulkan perselisihan.
Bukan asal share dan like postingan di media sosial akan tetapi kita harus tetap jeli untuk membaca dan mengeluarkan informasi yang diperoleh. Semuanya ini untuk menghindari kegaduhan nasional dan stabilitas keamanan nasional negara kita.
3. Mengucapkan kata-kata yang baik dan jangan berbicara kasar
Penyajian kata-kata kasar layaknya merupakan perkataan yang biasa tanpa hisab. Tak berucap kasar tak gaul, begitu pendapat mereka. Dan sayang sekali para influencer banyak yang menjadikan kata-kata kasar ini sebagai ciri khas mereka berbicara.
Kata “anjxx”, “anxxx” dan banyak kata lainnya seolah kata biasa yang membuat mereka biasa saja bahkan bangga. Namun, dibalik itu semua tersimpan kengerian kemunduran adab, etika, moral dan sopan santun generasi kita.
Mereka akan mengadopsi kata-kata ini menjadi kata-kata sehari-hari. Karena sudah terbiasa tidak peduli siapa lawan bicarakan, kata-kata ini akan muncul dan keluar. Menilik Pepatah Jawa yang telah diajarkan sejak dahulu kala oleh leluhur kita menggambarkan adab dan akhlak itu penting.
Pepatah Jawa “Ajining diri ono ing lathi” artinya nilai diri ada di mulut atau ucapan. Makna dari kalimat Pepatah Jawa ini mengajarkan bahwa ucapan memegang peranan penting bagi kehormatan dan harga diri seseorang. Seseorang harus berhati-hati dari ucapan yang keluar dari mulutnya. Karena ucapan yang keluar adalah apa yang ada di lubuk hatinya.
4. Menghindari SARA, pornografi, kekerasan dan kerusakan lainnya
Adab menggunakan media sosial berikutnya adalah menghindari SARA, pornografi, kekerasan dan perbuatan kerusakan lainnya. Indonesia merupakan negara yang majemuk maka toleransi dan saling menghormati dikedepankan untuk terciptanya persatuan dan kesatuan.
Jangan beri ruang untuk radikalisme dan aksi kekerasan lainnya di bumi Indonesia. Aksi radikalisme hanya menyisakan kerugian dan ketakutan masyarakat. Pornografi hanya akan menyisakan penyesalan dan terganggunya mental bagi pelakunya. Hindari perbuatan diatas untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
5. Menghormati privasi orang lain
Jangan mengumbar privasi diri sendiri dan orang lain di media sosial. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi diri dari kejahatan yang ada di media sosial. Pelanggaran privasi pun akan berdampak terkena pasal hukum pidana.
Privasi berkaitan dengan hal sensitif terkait data identitas seseorang dan hal-hal yang berhubungan dengan informasi pribadi. Bijaklah bermedia sosial, lindungi diri sendiri, keluarga dan orang lain dari kejahatan yang mungkin akan menimpa.
Adab menggunakan media sosial wajib ditekankan dalam penerapan kehidupan sehari-hari karena kita berhubungan dengan banyak manusia lainnya. Kita berhubungan dengan beragam sifat, karakter, dan kepribadian yang bermacam-macam . Maka sepantasnya untuk menjunjung tinggi adab dan moralitas dimanapun kita berada.