Jakarta, 9 Februari 2024 – Menyusul terpilihnya Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) 2024-2027 pada awal Januari 2024 lalu, APPRI telah membentuk kepengurusan baru yang akan bertugas sepanjang 3 (tiga) tahun ke depan. Kepengurusan kali ini melibatkan sebanyak 17 (tujuh belas) perwakilan perusahaan Public Relations (PR) lokal yang beroperasi di berbagai wilayah di Jakarta dan Bali.
Kepengurusan periode ini menyusun prioritas program kerja yang berorientasi pada penguatan kompetensi konsultan PR serta penguatan hubungan industri, agar klien atau mitra kerja dapat memahami standar praktik terbaik dan merasakan manfaat layanan profesional para konsultan PR tanah air secara optimal.
“Sejak awal pendiriannya, APPRI selalu melandaskan diri pada semangat kolaborasi. Nuansa ini pula yang meliputi pemilihan dan penyusunan tim pengurus kali ini. Jajaran pengurus merupakan gabungan dari para konsultan senior dan konsultan muda, perusahaan PR yang sudah berkembang dan perusahaan rintisan yang progresif, dari latar belakang serta spesialisasi praktik PR yang berbeda-beda, juga dari wilayah kerja yang beragam. Saya harap komposisi ini menjadi kekuatan yang saling melengkapi kerja kami dan memperkuat soliditas di antara pengurus,” jelas Ketua Umum APPRI, Sari Soegondo.
Pengurus APPRI periode ini akan mendorong penguatan kompetensi keprofesian melalui sejumlah pendekatan yang mencakup aspek hukum dan etika, aspek penelitian dan pengembangan, serta aspek pendidikan dan pelatihan. Secara eksternal, APPRI mendorong penguatan hubungan industri dengan lebih aktif mengembangkan jejaring dengan para pemain industri, pihak regulator dan pemegang otorita, para pemimpin sektor, institusi-institusi pendidikan tinggi, serta para calon pekerja muda.
Sari menambahkan, “Kami akan meneruskan program-program periode lalu yang terbukti berhasil dan mendatangkan banyak manfaat seperti sesi berbagi pengetahuan ‘APPRI Connect’, program praktik kerja bagi mahasiswa ‘APPRIentice’ dan pembinaan melalui ‘APPRI Young Squad’, program pelatihan perusahaan melalui ‘APPRI Academy’, serta program sertifikasi profesi melalui kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PR Indonesia dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Namun di luar itu semua, kami akan meluncurkan berbagai inisiatif baru juga.”
Para pengurus telah menyiapkan rencana untuk melakukan studi pasar yang lebih menyeluruh, mengembangkan panduan kerjasama antara perusahaan atau pemilik pesan dengan para pemimpin opini dan pemimpin sektor yang mewakili kepentingan klien, mereformasi panduan pengukuran kesuksesan kerja PR dengan mengacu pada kerangka kerja yang dianjurkan oleh Association for Measurement and Evaluation of Communication (AMEC), menggagas sebuah program kompetisi dan penghargaan, hingga bersama-sama asosiasi profesi yang lain mendorong terbentuknya Forum Kehumasan Indonesia sebagai payung yang melingkupi seluruh organisasi dan praktisi PR dalam kapasitas apa pun mereka berkarya.
Sari menegaskan bahwa seiring dengan semakin tingginya kesadaran klien akan pentingnya kerja PR, maka praktik PR pun dituntut untuk lebih inovatif, lebih terintegrasi dengan area kerja lainnya, dan lebih berkelanjutan. Selain itu, kegiatan komunikasi dan kehumasan kini diharapkan dapat berkontribusi pula pada pertumbuhan bisnis. Oleh karenanya ukuran keberhasilan kerja PR harus lebih konkret.
APPRI dirancang sebagai wadah untuk bertukar pengetahuan dan keterampilan, mengembangkan diri, menstandarisasi praktik baik, dan berkolaborasi antar sesama praktisi/perusahaan PR di Indonesia. Hal ini merupakan wujud kesadaran bahwa para konsultan PR perlu terus menjadikan dirinya relevan dengan kebutuhan mitra kerja, menguasai teknologi yang terus bertransformasi, serta menunjukkan profesionalisme bertaraf internasional – di tengah tantangan perekonomian global.
“Saya mengucapkan selamat kepada Sari Soegondo yang telah terpilih sebagai Ketua Umum APPRI periode 2024-2027. Saya percaya di bawah kepemimpinan Sari, APPRI mampu meningkatkan sinergi, reputasi, sekaligus meraih dukungan dari berbagai pihak pemangku kepentingan terhadap peran PR ke depannya. Komunikasi dan kehumasan merupakan bagian strategis pembangunan nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045,” kata Jojo S. Nugroho, Mantan Ketua Umum APPRI 2017-2020 dan 2020-2023, yang kini duduk sebagai Penasehat APPRI.
Saat ini APPRI menaungi 53 perusahaan PR yang terdaftar dan terverifikasi secara resmi. “Masih banyak perusahaan PR dalam negeri yang belum tercatat dan belum terpapar manfaat kolaborasi antar sesama pemain industri bersama APPRI. Oleh karenanya, kami mengundang rekan-rekan seprofesi, termasuk yang di luar Jakarta dan di luar Pulau Jawa untuk segera mendaftarkan diri dan mari bergandengan tangan dalam mencapai tujuan bersama,” gugah Sari.