Kehidupan manusia tidak lepas dari yang namanya tekanan hidup. Tekanan dari orang lain maupun dari dalam diri sendiri perlu untuk kita cari solusinya.
Menghadapi tekanan dari orang lain mengajarkan kita untuk menyelesaikan suatu permasalahan tersebut bukan untuk membiarkannya. Lalu, bagaimana cara menghadapi tekanan dari orang lain?
Mampukah kita untuk bebas dari tekanan orang lain? Bagaimana cara kita bisa bebas dari tekanan orang lain? Apa yang harus kita lakukan untuk bisa bebas dari tekanan orang lain?
Kesadaran diri kita untuk bisa bebas dan mau bebas, itu pertama kali yang harus kita tanamkan. Kita perlu mengidentifikasi dulu penyebabnya, kemudian mencari solusinya dan kita harus bisa membangun ketahanan mental kita sendiri. Ini hal yang harus kita pahami dan lakukan.
Identifikasi Penyebab Permasalahan Mengidentifikasi penyebab terjadinya “tekanan” itu penting. Kita bisa mengantisipasinya dan memikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
Lalu, bagaimana cara untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan dari sebuah “tekanan” itu? Perhatikan “tekanan” tersebut berasal dari mana.
1. “Tekanan” internal
Tekanan ini berasal dari dalam diri atau jiwa seseorang. Contohnya seperti harapan yang tidak masuk akal, tidak terpenuhi keinginan, adanya suatu kebencian, dan kurangnya kompromi dengan diri sendiri.
2. “Tekanan” eksternal
“Tekanan” ini berasal dari orang lain atau bisa jadi dari faktor diluar hubungan dengan orang lain. Contohnya seperti “tekanan” dari pekerjaan, sekolah, keluarga, teman, adanya penyakit, dan kekurangan uang.
Setelah kita bisa mengidentifikasi akar permasalahannya maka selanjutnya masuk ke tahap mengatasi permasalahan.
Atasi Permasalahan
Setelah kita mengidentifikasi penyebab dari berbagai “tekanan” dari permasalahan yang ada maka ada beberapa cara yang harus kita perhatikan dalam mengatasinya.
Cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu:
1. Tenangkan diri. Hal pertama saat panik menyerang atau tertekan adalah tenangkan diri dan ambil nafas dalam-dalam. Ambil nafas yang panjang dan dalam kemudian buang. Basahi lisan kita dengan dzikir seperti istighfar (astaghfirullah), doa saat kita takut (laahaula walaa quwwata illa billah), dzikir hasbunallah wani’mal wakil dan lainnya.
2. Dekatkan diri kepada Allah ta’ala. Cara mendekatkan diri kepada Allah dengan sholat. Saat ingat Allah segera berwudhu dan sholat memohon pertolongan dan petunjuk. Selain sholat dengan cara berdzikir setiap saat dan mengamalkan dzikir pagi dan sore hari.
3. Tetap berpikiran positif. Pikiran positif dan afirmasi diri penting membantu pikiran dan akal kita sesuai keinginan kita. Jika kita berpikir negatif, akal akan merespon negatif dan menyebabkan tubuh lemah. Sebaliknya jika kita berpikir positif dan melawan was-was dari jiwa kita maka akal kita akan menginstruksikan dan mengikuti cara berpikir kita sehingga tubuh merespon positif dan menjadi kuat.
4. Curhat atau sharing dengan orang lain yang dipercaya bisa membantu. Tapi ingat jangan banyak bercerita kepada orang lain. Pilih yang benar-benar bisa membantu dan dipercaya. Tujuannya agar masalah tidak melebar kemana-mana dan bisa mengganggu pikiran kita sendiri jika semua orang mengetahuinya.
5. Rutin berolahraga. Olahraga akan meningkatkan hormon endorfin yang bisa membuat hati kita senang. Bisa mengalihkan berbagai permasalahan “tekanan” dalam hidup. Rajin dan rutin berolahraga bagus untuk kesehatan kita.
6. Lakukan aktivitas sesuai minat dan kemampuan. Hobi menjadi pilihan beberapa orang untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan. Banyak beraktivitas membuat pikiran teralihkan kepada kegiatan lainnya.
7. Konsumsi makanan sehat. Saat “tertekan” orang tidak merasa lapar tapi tubuh tetap membutuhkan asupan nutrisi. Pilih makan makanan sehat saat “tertekan” melanda jiwa. Hormon stres (kortisol dan adrenalin) bisa membebani tubuh. Maka, dengan menerapkan pola makan sehat dapat membantu melawan stres dan jiwa “tertekan”. Pola makan sehat akan memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh dan menurunkan tekanan darah.
8. Cukup istirahat. Istirahat sama pentingnya seperti menjaga pola makan sehat. Saat beristirahat bisa menghilangkan tekanan dan kekalutan jiwa. Membuat tubuh segar kembali dan pikiran bisa menjadi jernih serta berfungsi seperti sediakala.
9. Jangan menyendiri dan sibukkan dengan berbagai aktivitas. Saat badai “tertekan” melanda, maka carilah orang yang dipercaya untuk sekedar mendengarkan mu menangis atau berbagi cerita. Jangan menyendiri karena saat jiwa kalut bisa melakukan perbuatan yang kurang terpuji seperti bunuh diri.
10. Lakukan konseling jika membutuhkan bantuan profesional. Tidak perlu malu berobat atau berkonsultasi dengan ahli karena ini bukan aib. Tapi masalah ini penting untuk kesehatan mental kita.
Terima Kondisi yang Kita Tidak Bisa Ubah
Menerima adalah sebuah usaha yang luar biasa. Sikap “menerima” tidak semua orang langsung bisa tapi semua orang bisa berusaha untuk mencapainya.
Menerima takdir, semua hal yang buruk membantu kita untuk tetap bisa hidup dengan baik. Menerima kondisi apapun yang kita tidak bisa mengubahnya adalah perbuatan mulia. Kita akan menyadari dan mengambil hikmahnya kelak, suatu saat nanti.
Kita bisa mengontrol diri kita sendiri, tetapi kita tidak bisa mengontrol pendapat orang lain tentang kita. Maka jangan memusingkan diri dan lakukan hal yang positif dan bermanfaat untuk diri kita dan sesama.
Membangun Ketahanan Mental
Ketahanan mental adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi berbagai tekanan, tantangan, dan berbagai pemicu stres dalam hidup ini dan kemudian bisa bangkit kembali dari berbagai kesulitan.
Ketahanan mental berkaitan dengan kesadaran diri, pengembangan emosional dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi segala perubahan kondisi. Ketahanan mental menjadikan seseorang itu tangguh dalam berbagai kondisi.
Ketahanan mental berdampak kepada ketangguhan mental. Ketahanan mental bukan berarti kebal melainkan memiliki ketangguhan dan kekuatan batin dalam menghadapi, mengatasi dan beradaptasi dengan berbagai kesulitan.
Ketahanan mental akan sangat berguna saat kita merasa tertekan. Maka, ketahanan mental perlu kita terapkan ke diri kita dan ajarkan kepada anak keturunan kita.
Pribadi yang kuat mental dan tubuhnya diperlukan untuk membangun negeri ini. Untuk mencapai Indonesia emas 2045, salah satu hal yang penting adalah membangun ketahanan mental kita. Ketahanan mental akan membantu kita saat situasi sulit itu datang.
Cara yang bisa ditempuh untuk membangun ketahanan mental sebagai berikut:
1. Mengokohkan pondasi mental.
Pondasi mental yang kuat diperoleh dengan cara:
✅Menumbuhkan pola pikir yang berkembang yang bermanfaat untuk mengubah tantangan menjadi peluang.
✅Ingat Allah dan jangan hilangkan agama dari jiwa kita. Agama wajib terpatri dalam hati kita.
✅Mengatur emosional dengan mengelola dan menanggapi pengalaman emosional dengan baik seperti dengan memahami kesadaran diri, latihan menarik nafas secara dalam, dan menulis jurnal.
2. Membina hubungan positif dengan orang lain
Membina hubungan yang positif dengan orang-orang disekitar kita itu penting. Membina hubungan positif berarti saling memberi dukungan. Dukungan sosial seperti teman, saudara, mentor dan ahli ini akan berpengaruh kepada ketahanan emosional dan mampu mengelola kondisi yang penuh tekanan.
3. Melakukan perawatan diri
Perawatan diri perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Merawat mental kita sebagai rutinitas harian yang menjadi kebiasaan bisa meningkatkan otak untuk membangun kekuatan mental.
Mengasah kemampuan atau skill kita akan berguna untuk mempertahankan diri dari bertahan hidup untuk mendapatkan penghasilan.
Perawatan fisik dan mental diperlukan dalam berbagai kondisi. Prioritas perawatan fisik dengan mengatur gaya hidup sehat, pola makan sehat, olahraga bisa membantu dan tidur cukup membantu fisik kita untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Perawatan mental seperti membangun koneksi spiritual kita dengan Allah atau Pencipta penting untuk menenangkan jiwa dan memulihkan harapan kita.
4. Mengembangkan kekuatan mental
Mengembangkan kekuatan mental bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
✅Kekuatan mental kita perlu dikembangkan dengan siap menerima. Menerima kegagalan adalah kunci kesuksesan. Jangan takut melakukan sesuatu dan bangunlah sikap percaya diri.
✅Jangan menghindari masalah tapi segera diselesaikan. Masalah yang dihindari suatu saat akan tetap mengikuti dan muncul kembali. Menyelesaikan masalah sama dengan mengurangi tekanan yang mungkin akan muncul.
✅Atur emosi kita. Mengatur emosi akan mempengaruhi aktivitas kita. Emosi disalurkan secara positif membuat aktivitas kita bisa lancar.
✅Adaptasi dengan segala perubahan. Cepat adaptasi bisa membuat ketahanan mental kita bagus karena kita bisa bertahan hidup dengan baik.
✅Selalu berpikiran positif kepada diri kita sendiri. Diri kita perlu dihargai dan dicintai. Menghargai diri sendiri memunculkan sikap menyayangi diri sendiri dan tidak bermudah-mudahan menyalahkan diri sendiri saat “tertekan” oleh badai kehidupan.
Kesadaran diri menjadi kunci untuk kita siap menghadapi berbagai “tekanan”. Cara menghadapi “tekanan” dari orang lain harus dimulai dengan kita mengidentifikasi penyebab “tekanan” itu berasal dari internal atau eksternal kita.
Saat kita mampu mengidentifikasi penyebab maka kita bisa berpikir bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Jangan takut menghadapi sesuatu, pupuk lah sikap percaya diri.
Membangun ketahanan mental bisa kita lakukan dengan mengokohkan pondasi mental, membina hubungan positif dengan orang lain, merawat diri kita yaitu fisik dan mental kita, serta mengembangkan kekuatan mental kita.