More
    BerandaNatureSampah di Indonesia Menggunung, Ini Solusinya, Jadikan Energi Listrik

    Sampah di Indonesia Menggunung, Ini Solusinya, Jadikan Energi Listrik

    Permasalahan sampah di Indonesia, kian hari semakin mengkhawatirkan. Lingkungan kita penuh dengan sampah yang menumpuk. Saat melewati TPA, tercium bau busuk dan sampah yang menggunung.

    Di sebagian daerah, sudah mulai mencari solusi bagaimana cara terbaik menangani sampah-sampah ini. Berbagai penelitian dilakukan untuk mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bisa memiliki nilai ekonomis.

    Melansir dari Bank Dunia, pada tahun 2050, sampah global akan meningkat 70% dibandingkan saat ini, jika tidak segera diatasi. Penyebab hal ini karena cepatnya faktor urbanisasi dan pertumbuhan populasi penduduk.

    Sampah plastik menjadi penyumbang terbesar penyebab berbagai permasalahan yang muncul. Banyaknya berbagai penyakit dan perubahan lingkungan akibat dari sampah plastik ini. Perlu penanganan yang cepat agar permasalahan ini bisa segera terkendali.

    Apa Itu Waste to Energy?

    Waste to energy (pengelolaan sampah menjadi energi) adalah sebuah metode pengolahan sampah atau limbah menjadi energi dengan memanfaatkan pemanasan secara terkendali. Alternatif waste to energy ini bukan merupakan sumber energi terbarukan karena bukan merupakan sumber daya alam seperti batu bara.

    Waste to energy ini merupakan alternatif sebagai solusi dari banyaknya sampah yang kian tak terkendali. Banyak pihak yang peduli dengan lingkungan berusaha mencari jalan keluar bagaimana pengolahan sampah yang kian banyak dan menggunung.

    Peran penting dari waste to energy ini dalam mengolah sampah dan memanfaatkannya sebagai berikut:

    • Mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke TPA.
    • Mengolah sampah yang tidak bisa didaur ulang menjadi energi yang memberikan banyak manfaat.
    • Perpaduan daur ulang limbah dan waste to energy yang saling melengkapi.
    • Membantu membersihkan lingkungan.
    • Berkontribusi melindungi iklim dan keamanan pasokan energi.

    12 Kota yang Mengelola Sampah di Indonesia dengan PLTSa

    Penanganan sampah di Indonesia mulai mendapat titik terang dengan munculnya PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Kehadiran PLTSa ini seolah membuka tabir gelap menggunungnya sampah dimana-mana.

    Mulai tahun 2019 sampai 2022, pemerintah telah membangun 12 PLTSa di 12 kota di Indonesia. Inilah bukti nyata kesungguhan pemerintah dalam menangani permasalahan sampah.

    12 PLTSa ini tersebar di berbagai lokasi, yaitu DKI Jakarta, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Surabaya, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Palembang dan Kota Manado.

    Semoga pembangunan PLTSa ke depan lebih banyak lagi sehingga bisa menuntaskan berbagai permasalahan dunia sampah yang kian mengkhawatirkan.

    Cara Mengubah Sampah di Indonesia Menjadi Energi Listrik 

    Cara mengubah sampah di Indonesia menjadi energi listrik memiliki beberapa metode. Metode ini dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pengolahan sampah. Selama ini, sampah hanya merupakan barang yang tidak berguna dan tidak ada yang mau meliriknya.

    Hadirnya teknologi pengolahan sampah untuk dimanfaatkan menjadi listrik ini merupakan kabar gembira bagi semua pihak. Teknologi ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Hadirnya teknologi ini membawa angin segar untuk hidup bebas sampah.

    Lingkungan bersih, bebas sampah, banyak pohon menghijau yang memberikan oksigen dan udara yang segar menjadi impian banyak orang di masa ini. Impian ini pun ,menjadi kenyataan dengan kemunduran teknologi pengolahan sampah menjadi listrik.

    Berikut, cara atau metode pengolahan sampah menjadi listrik, yaitu:

    1. Insinerasi (pembakaran).

    Pembakaran sampah ini bertujuan untuk menghasilkan uap panas. Sampah merupakan bahan utama yang digunakan sebagai bahan bakar.

    Pembakaran sampah secara langsung pada suhu tinggi untuk menghasilkan panas dan karbondioksida. Panas ini digunakan untuk mengubah air menjadi uap yang ditujukan bisa memutar turbin generator sehingga menghasilkan listrik.

    2. Gasifikasi.

    Gasifikasi merupakan proses pengolahan sampah padat yang dikonversi secara termokimia menjadi gas sintesis atau syngas. Gas yang dikonversi inilah yang akan diubah menjadi listrik.

    Sampah dalam proses ini sebagai bahan baku untuk proses konversi kimia bersuhu tinggi. Hasil gasifikasi ini lebih bervariasi dan bisa menjadi produk komersial yang bernilai tinggi, seperti bahan kimia, bahan bakar transportasi, pupuk, dan gas alam pengganti.

    3. Anaerobik digesti.

    Anaerobik digesti merupakan proses teknologi pengolahan limbah yang memanfaatkan proses biologis. Proses biologis ini melibatkan mikroorganisme yang mengurai limbah tanpa oksigen, yang menghasilkan bahan bakar biogas.

    Biogas merupakan sumber energi terbarukan berupa karbondioksida dan metana. Biogas ini digunakan untuk memanaskan air yang tujuannya menghasilkan uap yang bertekanan tinggi. Uap air inilah yang menggerakkan turbin sehingga menjadi listrik.

     

    Permasalahan sampah di Indonesia mulai mendapatkan titik terang solusi penanganannya. Salah satunya dengan mengubah sampah menjadi energi listrik. Dengan menggunakan teknologi insinerasi, gasifikasi, dan anaerobik digesti, diharapkan permasalahan sampah di dunia menjadi lebih terkendali.

     

     

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Must Read

    spot_img