Literasi digital AI menjadi bagian yang penting dalam perkembangan teknologi di era masa kini. Tentu, hal ini akan terus berkembang pesat dengan banyaknya penelitian dan penggunaannya.
Bekal untuk memahami literasi digital AI ini penting sekali dimiliki tiap pengguna untuk bijak menggunakan AI. Para pengguna terutama anak-anak wajib dibekali sejak dini tentang literasi digital AI ini.
Pentingnya memahami literasi digital AI agar para pengguna teknologi ini mempunyai rasa tanggung jawab dan berpengetahuan. Rasa tanggung jawab memiliki peranan agar pengguna tetap berada dijalan yang benar menggunakan teknologi.
Mempunyai pengetahuan tentang teknologi AI, membuat pengguna berhati-hati dalam menggunakannya, agar tidak membahayakan orang lain. Teknologi ini digunakan untuk kemanfaatan banyak orang, bukan untuk mencelakakannya.
Jenis-jenis LiterasiÂ
Literasi melansir dari wikikamus memiliki arti sebagai berikut:
- Kemampuan atau kecakapan dalam menulis dan membaca.
- Pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu: literasi komputer
- Kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup: literasi informasi
Literasi merupakan kemampuan atau kecakapan individu dalam membaca dan menulis. Proses membaca dan menulis ini membutuhkan beberapa langkah diantaranya mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mengkomunikasikan, menghitung, dan memecahkan masalah apa yang ditulis dan dibacanya.
Melansir Kemdikbud ada enam jenis literasi dasar, yaitu sebagai berikut:
1. Literasi Baca Tulis
2. Literasi Numerasi
3. Literasi Sains
4. Literasi Digital
5. Literasi Finansial
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
Enam jenis literasi dasar tersebut mulai diajarkan kepada anak-anak. Hal ini sejalan dengan pendidikan nasional kita yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Apa Itu Literasi Digital AI
Literasi digital AI merupakan penggabungan antara literasi digital dan literasi AI. Kedua hal diatas saling berkaitan dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih.
1. Apa Itu Literasi DigitalÂ
Literasi digital adalah kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki individu dalam menggunakan teknologi secara bijak, inovatif dan bertanggung jawab.
Penggunaan teknologi ini meliputi:
- Kemampuan dan pengetahuan bagaimana cara menggunakan perangkat digital seperti komputer, laptop, tablet, dan gadget.
- Kemampuan dan pengetahuan bagaimana mencari informasi dari internet, melakukan penelusuran dan ricek informasi tersebut benar atau hoax, melakukan riset, melindungi diri dari cybercrime, cyber bullying, penipuan, dan menavigasi internet dengan bijak dan tepat.
- Kemampuan dan pengetahuan tentang etika digital, hak cipta, keamanan teknologi, dan privasi data.
- Kemampuan dan pengetahuan tentang teknologi digital dan komunikasi. Berkaitan dengan bagaimana cara mengakses, ,mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif, efisien, etis, dan kritis.
Cakupan literasi digital sangat luas, termasuk tentang:
1. Kesadaran data selama menggunakan internet.
Saat menggunakan internet dan data terhubung dengan berbagai platform maka ada kelebihan dan kekurangannya, yang ini harus disadari oleh pengguna internet.
Kelebihannya semua menjadi terhubung dan semua urusan lebih cepat dan mudah. Namun, hal yang perlu disadari pula adalah konsekuensi akibat terhubungnya data maka faktor keamanan privasi perlu ditingkatkan.
2. Kemampuan analisis data
Data yang masuk ke berbagai platform akan menjadi hal berguna. Diseminasi informasi dan data digital akan digunakan untuk peningkatan layanan ke pelanggan.
Kemampuan analisis data yang tersinkronisasi membuat kita harus bisa memanfaatkan dan menerjemahkan data yang ada. Data ini berguna agar kita bisa membuat keputusan yang akurat dan tepat.
3. Kemampuan untuk fokus.
Disrupsi teknologi merupakan sebuah transformasi digital berkaitan dengan hal-hal mendasar karena akibat pesatnya perkembangan teknologi digital.
Disrupsi teknologi merupakan hal positif karena meningkatkan produktivitas. Contohnya seperti tren transformasi transportasi menjadi online, maraknya pembayaran digital, dan fitur tarik tunai banyak ditemukan diberbagai tempat.
Teknologi digital bisa menjadi adiktif pada sebagian orang. Hal ini menjadikan teknologi digital dan komunikasi menjadi gejala distraksi yang harus disadari.
Gejala distraksi yang merupakan pengalihan kondisi, dimana seseorang seharusnya fokus bekerja menjadi teralihkan oleh hal lainnya, yaitu teralihkan oleh teknologi digital, seperti media sosial.
Gejala ini tentu menghambat produktivitas individu. Fokus bekerja menjadi teralihkan kepada hal-hal yang tidak berguna seperti konten brainrot.
2. Apa Itu Literasi AI
AI (artificial intelligence) yang bermakna kecerdasan buatan, sudah banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari kita. Terutama para pekerja kreatif yang bersentuhan dengan dunia digital.
Literasi AI merupakan kemampuan dan pengetahuan untuk memahami, mengevaluasi, dan berinteraksi dengan sistem dan alat AI secara kritis. Literasi AI digunakan untuk memberdayakan individu dalam berinteraksi secara mahir dan beretika dengan teknologi AI.
AI secara umum merupakan sebuah teknologi atau mesin yang melakukan tugas seperti manusia yang dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan seperti manusia. Sistem ini bisa mengerjakan segala pekerjaan manusia.
Sistem kecerdasan ini diperoleh dari berbagai data yang dimasukkan ke dalam sistem ini baik oleh pembuat sistem atau pengguna sistem kecerdasan ini. Tugas-tugas tersebut antara lain tugas kognisi manusia, yang bisa mengenali ucapan, menerjemahkan bahasa, dan mengidentifikasi pola tertentu.
Komponen dalam literasi AI ini memiliki empat hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Paham dengan dasar-dasar AI.
Dasar-dasar AI disini berkaitan dengan definisi dari literasi AI dan bagaimana cara kerjanya AI. Dengan memahami dasar AI membuat mudah dalam menggunakan teknologi ini.
2. Kenal berbagai aplikasi AI.
Aplikasi AI banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan sehari-hari. Contohnya aplikasi AI dalam bidang kesehatan, pendidikan, keuangan dan lain-lainnya. Sistem AI akan mengambil data dari preferensi pengguna.
3. Selalu evaluasi dampak penggunaan AI bagi diri sendiri dan masyarakat.
AI berpotensi memberikan manfaat yang besar bagi manusia, akan tetapi juga memberikan tantangan yang nyata. Terjadinya kesenjangan digital, hilangnya pekerjaan, dan keamanan serta data pribadi bisa terekspos menjadi tantangan di depan mata, yang perlu tindakan pencegahan.
4. Berpikir kritis dalam penggunaan AI.
Berpikir kritis akan membantu menganalisa dan menentukan keputusan yang terinformasi dengan perangkat AI. Hasil informasi dari klaim perangkat AI bisa disaring pengguna dengan baik.
Pentingnya Memahami Literasi Digital AI
Literasi digital AI ini sangat penting bagi manusia agar manusia bisa membimbing dan mengarahkan sistem teknologi digital AI ini dengan baik, aman, dan tidak membahayakan manusia. Manusia memegang peran penting dalam hal pengendalian teknologi.
Keamanan dan kemanfaatan terhadap sebuah sistem, manusialah yang berkuasa untuk membuat sesuatu itu menjadi baik atau buruk. Semakin canggih sebuah sistem, maka orang-orang jahat juga semakin pintar mencari celah untuk membuat kekacauan.
Literasi digital AI ini, sejak dini perlu diajarkan ke anak-anak agar mereka memahami dan belajar untuk memiliki sebuah keterampilan dalam bidang ini. Dengan menjadi pengguna aktif yang bisa membantu pengembangan teknologi maka diharapkan bisa menjadi pengontrol teknologi di masa depan.
Berpikir kritis untuk penggunaan dan pengembangan teknologi digital diharapkan agar individu bisa bertanggungjawab dan menggunakan teknologi digital secara bijak.
Pentingnya memahami literasi digital AI karena banyaknya manfaat yang bisa diambil, diantaranya:
1. Bisa memanfaatkan teknologi digital AI secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan dampak sosial dan etis dari teknologi ini.
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat melek digital dan daya bersaing yang positif.
Literasi digital AI bisa membantu dan sangat bermanfaat bagi manusia jika bijak dan cerdas menggunakannya. Teknologi digital dimanfaatkan untuk belajar dan bekerja sehingga bisa menjadi produktif, inovatif, dan menjadi kreatif.
Pesatnya perkembangan teknologi digital dan teknologi AI membuat manusia cepat menyelesaikan pekerjaannya. Menghemat waktu dan bisa digunakan untuk yang lainnya.