Dua jenis kopi, robusta dan arabika banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Banyak dari kita hanya menikmati kopi tanpa paham jenis kopi yang kita konsumsi. Aroma kopi yang nikmat yang tercium semerbak, seolah melupakan segalanya, yang penting ngopi tanpa perlu tahu jenisnya.
Nikmatnya minum kopi panas ditemani cemilan, di pagi hari, sambil bersantai di rumah, sebelum memulai segala aktivitas, banyak kita lakukan. Kegiatan “ngopi” menjadi rutinitas dan tidak boleh kita lewatkan.
Para pecinta kopi, banyak mendapatkan manfaat dari “ngopi” sehingga rutinitas ngopi menjadi pilihan yang tepat. Kopi hitam tanpa gula banyak memiliki manfaat bagi tubuh. Kopi menjadi minuman yang banyak dibutuhkan dan dikonsumsi semua orang.
Kopi terkenal pula dengan filosofinya. Filosofi kopi memiliki makna beragam tergantung bagaimana seseorang memaknainya. Pahitnya kopi, banyak dijadikan pelajaran bagi pecinta kopi. “Dari kopi aku belajar, bahwa yang pahit itu masih bisa dinikmati”, begitu sebagian pecinta kopi memaknainya.
Sejarah dan Asal Usul Dua Jenis Kopi
Dua jenis kopi, arabika dan robusta ini sampai ke Indonesia melewati beberapa masa. Secara umum, kopi-kopi ini beredar di Indonesia pada zaman dahulu karena dibawa oleh orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia.
Kopi arabika (coffea arabica) berasal dari dataran tinggi Ethiopia Barat, yang berasal dari sebuah tanaman bernama coffea arabica. Orang Arab lah yang mempopulerkan jenis kopi ini karena abad ke-7, biji kopi ini dibawa ke daerah dataran rendah di Arab.
Kopi robusta (coffea canephora) berasal dari Afrika Tengah, ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Belanda membawa kopi robusta masuk ke Indonesia dan membudidayakannya di Indonesia.
Lokasi dan Cara Tumbuh
Kopi robusta tumbuh pada dataran yang lebih rendah dan suhu lebih tinggi. Kopi ini bisa berkembang dengan baik pada 100-800 diatas permukaan laut. Dataran rendah seperti ini banyak ditemukan di Indonesia, oleh karena itu kopi Robusta sangat baik tumbuh di wilayah Indonesia.
Kopi ini berasal dari Afrika Barat. Tanaman kopi Robusta lebih mudah ditanam, dirawat, dan hasil panennya bisa lebih banyak dibandingkan dengan Arabika. Kopi Robusta bisa berkembang di wilayah dengan cuaca lebih panas dan bisa tumbuh di suhu lebih dari 22° C.
Kandungan kafein dan asam klorogenik kopi Robusta sangat tinggi, yang bermanfaat sebagai pestisida alami. Inilah kunci rahasia ketahanan tanaman kopi Robusta. Pestisida alami ini berfungsi melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Indonesia, Vietnam, dan Brazil merupakan negara penghasil kopi robusta terkemuka.
Kopi arabika secara umum tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1.000–2.000 meter di atas permukaan laut. Daerah subtropis merupakan daerah yang potensial dan ideal untuk kopi Arabika tumbuh. Di daerah ini memiliki tanah gembur (atau tanah vulkanik), sinar matahari cukup, dan curah hujan merata.
Arabika merupakan jenis kopi yang sulit dirawat karena rentan terhadap hama, penyakit, dan membutuhkan perawatan intensif. Inilah salah satu alasan harga kopi Arabika lebih mahal. Brasil, Kolombia, dan beberapa negara di Afrika, merupakan negara terkemuka penghasil Arabika.
Rasa dan Aroma
Kopi Arabika, aroma dan rasanya lebih halus, ringan, dan muncul rasa buah, bunga, dan sedikit manis. Tingkat keasaman lebih tinggi dibandingkan Robusta. Cara minum kopi Arabika dengan menyesapnya sehingga muncul rasa buah dan bunga. Jika diminum biasa seperti minum air, rasa yang muncul hanya asam saja.
Tentu rasa kopi hitam tanpa gula tetap pahit, hanya saja penjelasan diatas adalah sensasi rasa tambahan yang menyegarkan dari jenis kopi pilihan yang berkualitas.
Sedangkan Robusta, rasanya cenderung pahit, sangat kuat aroma kopinya dan lebih earthy (profil rasa dalam kopi yang ditanam secara organik di dalam tanah yang subur). Robusta cocok untuk kopi espresso karena bisa memberikan crema ( mahkota kopi atau lapisan busa) yang lebih tebal.
Kandungan Kafein
Kandungan pada kopi bisa berubah selama proses pengolahan, pemasakan dan penyembuhan. Jika Anda membutuhkan energi yang lebih besar maka pilihan jatuh pada Robusta, karena kandungan kafein Robusta hampir dua kali lipat daripada Arabika.
Kandungan kafein pada dua jenis kopi, Robusta dan Arabika, sebagai berikut:
Arabika: 1,1–1,5% kafein.
Robusta: 2,2–2,7% kafein.
Harga
Harga kopi Arabika lebih mahal jika dibandingkan dengan Robusta, alasannya karena perawatan tanaman kopi Arabika lebih susah dan tidak tahan serangan hama dan penyakit. Selain itu, tanaman kopi Robusta lebih tahan terhadap hama dan penyakit sehingga mudah dibudidayakan sehingga harga lebih murah jika dibandingkan Arabika.
Proses Pengolahan
Proses Pengolahan kopi Arabika dan Robusta berbeda cara penanganannya. Kopi Arabika diproses dengan metode washed, biji kopi dikupas kulit buahnya, dicuci kemudian dikeringkan. Metode ini untuk mempertahankan rasa aslinya agar tetap sama dan kompleks.
Robusta diproses dengan metode natural atau dry process. Biji kopi dikeringkan dengan lapisan buahnya sehingga rasa kopi lebih kuat.
Penggunaan Dua Jenis Kopi dalam Minuman
Dua jenis kopi, Robusta dan Arabika digunakan dalam bentuk jenis minuman yang berbeda-beda. Tentunya disesuaikan dengan rasa dan peruntukannya yang tepat.
Arabika cocok untuk kopi original atau campuran premium. Banyak digunakan dalam penyajian penyeduhan kopi untuk:
- Pour-over : Teknik membuat kopi dengan menuangkan air panas secara perlahan ke atas bubuk kopi yang berada di filter.
- Cold brew : Teknik membuat kopi dengan memakai air dingin atau suhu ruang.
- French press : Teknik membuat kopi dengan merendam bubuk kopi dalam air panas, lalu ditekan untuk memisahkan ampas kopi.
Robusta cocok untuk minuman kopi yang ditambahkan pemanis seperti susu atau krimer. Robusta sering ditemukan dalam espresso, cappuccino, latte, macchiato, dan berbagai hidangan kopi lainnya.
Dua jenis kopi, Robusta dan Arabika menjadi pilihan minuman kopi terbaik dan banyak bermanfaat. Mana yang lebih Anda sukai? Tentunya masing-masing mempunyai preferensi selera masing-masing.
Semuanya dikembalikan kepada Anda. Jika Anda menyukai kopi dengan rasa halus, sedikit asam, dan aromatik, maka Arabika adalah jawaban yang tepat. Namun, jika Anda menyukai kopi dengan rasa kuat dan meningkatkan energi yang tinggi, maka Robusta adalah pilihan yang tepat.