Infokalimalang news – Indramayu – Pentas seni Wayang Golek yang digelar di Ponpes Alzaytun untuk memeriahkan peringatan 1 Syuro 1445 H mengambil lakon berjudul “Gatot Kaca Kembar”
Ketua rombongan wayang kulit dari Jogjakarta Sugeng Mulyadi menceritakan makna dari lakon “Gatot Kaca Kembar”.
“Gatot Kaca Kembar” mengisahkan seorang tokoh pemuda yang belajar kepada seorang pamong (Semar) yang memiliki ilmu yang mumpuni.
Si tokoh pemuda tersebut saat sudah dianggap menguasai beberapa ilmu, lalu sang guru (Pamong Semar) mengutusnya untuk mencari beberapa pusaka sakti mandraguna yang berada ditangan tiga raja.
“Tiga raja tersebut yaitu Bungkodewo, Krisno dan Bolodewo,” ungkap Sugeng kepada wartawan disela-sela pertunjukan Selasa 18 Juli 2023.
Sugeng menceritakan pemilik dari jimat Kalimosodo adalah Raja Bolodewo dan Raja Krisna mempunyai Senjata Cokro. “Untuk raja ketiga memiliki senjata Nenggolo” terangnya.
Lebih dalam, Sugeng mengungkap kesaktian ketiga senjata tersebut, salah satunya adalah Jimat Kalimosodo adalah untuk pembentukan kejiwaan yang lebih luhur untuk senjata Cokro ia memiliki ketajaman yang sangat luar biasa.
“Dan untuk Neggolo sendiri ia memiliki energi yang besar didalamnya,” papar Sugeng.
Selain itu Sugeng juga menyebutkan ia dan rombongannya sudah beberapa kali pentas di Alzaytun. “Dua kali, yang pertama waktu kecil dan kedua hari ini,” tukasnya.
dalam, Sugeng menanggapi apa yang terjadi kepada Mahad Alzaytun. Menurutnya selain untuk merayakan peringatan 01 Syuro 1445 H ia juga ingin bertabbayun atau melihat langsung Alzaytun.
“Setelah melihat kesini sangat kontradiksi dengan apa yang dibicarakan diluar sana, justru disini adalah tempat pembelajaran yang luar biasa dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi,” tandas Sugeng (Parmanto/Arman).