Infokalimalang News,Jakarta – T’Koes Band tampil dalam Alsmapa Night di Hotel Avensel Cibubur. (Sadono )
Grup Band T’Koes kini tampil di sejumlah panggung hiburan Tanah Air, dengan lagu-lagu legendaris di luar KoesPlus, pasca heboh larangan membawakan lagu-lagu oleh keluarga Koes Plus.
Salah satu penampilannya, yaitu saat group band yang selalu tampil enerjik ini memenuhi undangan dari Alsmapa (Alumni SMAN 4 Semarang) di Hotel Avensel Cibubur, Sabtu malam (30/9/2023).
Mereka tampil lengkap dengan susunan personil terdiri dari Agusta Marzall (drum) Ghali Marzall (Gitar/vocal), Jaru Marzall (Keyboard, gitar), dan Jim Marzall (gitar/vocal). Tiga nama terakhir merupakan anak Agusta Marzall.
Dalam penampilan malam minggu lalu para personil yang berambut gondrong itu mengenakan baju merah celana cut bray yang khas kostum era 70 an. Mereka membawakan tembang tambang lawas Indonesia maupun barat (tanpa lagu Koes Plus).
Lagu lagu yang dinyanyikan antara lain lagu-lagu milik The Mercy’s, D’lloyd, The Beatles, dangdut dan lain-lain.
Ikut menyaksikan penampilan T’Koes malam itu Ketua Umum Alsmapa Letjen (Mar) Purn Bambang Soesmantono, Ketua Dewan Pers Dr Nanik Rahayu, Sekjen Pawon Semar Ida Parwati , sejumlah alumni Lemhanas dan ratusan Alumni SMA 4 Semarang di Jabodetabek.
Di sela-sela acara, Agusta mengatakan bahwa dirinya merupakan band yang terinspirasi dengan lagu-lagu Koes Plus. Selama ini dirinya mengenal baik dengan personil Koes Plus, bahkan kerap tampil bareng.
T’Koes memang tidak pernah meminta izin secara resmi menyanyikan lagu KoesPlus karena telah menjalin hubungan baik dan sering tampil bersama dengan anggota Koes Plus dalam berbagai pertunjukan.
“TKoes ini sudah 16 tahun. Dari awal itu, kami sudah bermain bersama, khususnya bersama mas Yon (Yon Koeswoyo),” kata Agusta dalam sambutannya di panggung.
Sementara itu kuasa hukum T’Koes Marulam Hutauruk,SH mengataka izin langsung dari pemilik hak cipta kepada penyanyi tidak diperlukan. Hal ini berbeda dengan penggunaan lagu dalam iklan, yang membutuhkan izin khusus dalam bentuk perjanjian atau yang sering disebut non-public performance.
Dalam konteks T’Koes merupakan public performance, di mana musik itu diputar di tempat misalnya di restoran, atau di pertunjukan konser.
Di Indonesia, konsep izin langsung sebelum menyanyikan lagu tidak diterapkan. Sebagai gantinya, konser dan pertunjukan musik umumnya mengikuti aturan royalti yang telah diatur dalam hukum.terangnya.(maman/team)
