
Foto : Istimewa
INKA NEWS, Muzdalifah – Jemaah haji Indonesia bermalam di Muzdalifah untuk mabit (bermalam), sebelum menuju Mina untuk lempar jumrah Aqobah pada Senin, Sabtu (15/6/2024).
Seluruh jamaah Haji, termasuk jamaah asal Indonesia, sedang bersiap-siap untuk bergerak menuju Mina setelah bermalam di Muzdalifah.
Pantauan Info Kalimalang. News, di kawasan maktab 18 hingga 20, jutaan umat muslim tengah berkumpul dan bersiap untuk melanjutkan rangkaian ibadah Haji mereka.
Muzdalifah, yang berarti “dekat” dalam bahasa Arab, adalah tempat strategis antara Arafah dan Mina. Di sini, para jamaah yang belum melaksanakan Sholat Isya dan Maghrib diwajibkan untuk melaksanakan sholat secara jamak.
Jika kedatangan jamaah ke Musdalifah terlalu larut malam, mereka diperbolehkan melaksanakan sholat sebelum tiba di tempat ini.
Setelah melaksanakan sholat, tidak ada ibadah khusus lainnya yang harus dilakukan di Muzdalifah. Bagi jemaah yang kuat dan tidak memiliki uzur, diwajibkan untuk melakukan mabit atau bermalam di sana.
Namun, tahun ini, jemaah dengan risiko tinggi, lansia, dan disabilitas menggunakan skema murur yang sebelumnya telah disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), yaitu tetap berada di dalam bis tanpa turun.
Sementara jemaah Haji yang sudah mabit di Musdalifah disunahkan untuk melaksanakan sholat Subuh di awal waktunya dan berdoa kepada Allah SWT sampai matahari menguning menjelang terbit.
Bagi jemaah yang telah cukup lama di Muzdalifah, mereka diperbolehkan untuk segera bergerak menuju Mina sebelum matahari terbit.
Salah satu jamaah haji dari Indonesia tidak disebutkan namanya atas kekecewaannya di jalur maktab 20.
“Saya berdesakan untuk antri naik bus jemputan karena bus 03 jarang, sementara bus jalur 18 dan 19 banyak, harapan saya agar diperbaiki untuk kedepannya agar tidak terulang kembali,” ujarnya.
Diharapkan semua persiapan berjalan lancar dan seluruh jemaah Haji dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan nyaman. (Toni)