Siapa yang tidak tergoda janji kulit glowing dan mulus dalam waktu yang singkat? Banyak orang, terutama kaum hawa yang terpikat oleh janji manis dari sebuah iklan produk skincare.
Tak jarang pula, banyak orang rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan skincare impiannya. Namun, kita perlu hati-hati dibalik kilauan berbagai produk skincare terdapat “mafia skincare”.
Fenomena “mafia skincare” yang sedang trending akhir-akhir ini menggambarkan bahwa dunia skincare tak lepas pula dari sebuah kegelapan. Ada pihak-pihak yang menjual skincare dengan kandungan berbahaya yang dijual ke publik.
Mereka tidak memperdulikan dampak buruk pada konsumennya. Pikiran mereka hanya tertuju kepada mengeruk keuntungan yang besar, tanpa mengindahkan kesehatan atau berani memanipulasi data atas sebuah produk, untuk menjadi produk baru yang lebih menggiurkan dari sisi finansial.
Kasus “mafia skincare” semoga menjadi kesadaran masyarakat untuk berbenah dan menjadi konsumen yang cerdas. Pihak-pihak yang mengedukasi masyarakat sebaiknya tidak dikriminalisasi. Negara ini membutuhkan orang-orang cerdas dan peduli dengan kebaikan untuk menolong sesamanya.
Apa Itu Hidroquinon
Mengutip Wikipedia, hidroquinon (hydroquinone) adalah sebuah senyawa organik aromatik, merupakan jenis fenol, turunan dari benzena, dan memiliki rumus kimia C6H4(OH)2. Senyawa ini memiliki dua gugus hidroksil yang terikat pada cincin benzena dalam posisi para. Hidrokuinon adalah padatan granular putih.
Melansir dari alodokter, nama lain dari hidroquinon yang biasanya tertera pada produk adalah tocopheryl acetate. Untuk ibu hamil, kosmetik yang mengandung bahan ini harus dihindari. Bahan ini biasanya berada pada sebuah produk lipstik atau skincare lainnya.
Tocopheryl acetate sering digunakan dalam produk perawatan kulit, rambut, dan produk kosmetik. Sifatnya sebagai antioksidan, berfungsi untuk memperbaiki tekstur dan penampilan rambut, kulit dan pada produk skincare.
Hidroquinon merupakan bahan pemutih kulit yang banyak terdapat dalam krim, lotion, gel karena berfungsi sebagai pencerah kulit. Permasalahan kulit seperti noda hitam, bintik-bintik penuaan dini, melasma dan bekas jerawat bisa ditanggulangi dengan hidrokuinon ini.
Cara kerja hidrokuinon dalam mencerahkan kulit dengan mengurangi produksi dan meningkatkan pemecahan melanosom dalam melanosit. Hidrokuinon akan menghambat aktivitas tirosinase sebagai enzim pembuat melanin.
Efek Samping Hidrokuinon
Hidrokuinon memberikan efek samping mengiritasi kulit secara ringan, kekeringan, kemerahan, dermatitis, dan sensasi kulit terbakar atau menyengat.
Dampak pemakaian hidroquinon jangka panjang bisa menyebabkan kulit menjadi ochronosis (wajah menghitam). Ochronosis adalah salah satu jenis kelainan pigmentasi pada kulit yang langka dan sulit untuk diobati.
Pemakaian hidroquinon dalam konsentrasi tinggi diatas 2% bisa memberikan efek samping yang berbahaya. Efek samping tersebut antara lain ochronosis (wajah menghitam), kulit kering, rasa gatal, bengkak, melepuh, ruam, bahkan mampu mengakibatkan kanker kulit.
Batas Pemakaian Hidroquinon
Penggunaan hidroquinon sebagai pencerah kulit harus melalui pantauan dan pengawasan dokter kulit dan kecantikan. Jika bahan ini dipakai sembarangan sangat berbahaya bagi kulit.
Melansir dari berbagai sumber, tingkat konsentrasi aman senilai 2% untuk penggunaan hidroquinon ini dan dibawah pengawasan dokter. Dosis pemberian hidroquinon berkisar antara 2- 4%, di atas 4% sangat berbahaya.
Penggunaan yang konsisten dan tanpa henti untuk hidroquinon, yang aman sampai 3 – 4 bulan. Lebih dari 4 bulan bisa menyebabkan banyak masalah dan kondisi berbahaya.
Kenali Bahan Kosmetik Berbahaya
Melansir dari alodokter, selain hidroquinon ada beberapa macam bahan kosmetik yang berbahaya yaitu:
1. Merkuri
Merkuri merupakan salah satu bahan berbahaya yang ditambahkan kepada produk kosmetik. Dalam suatu produk, merkuri bisa tertulis dengan mercurous chloride, calomel,mercuric, atau mercurio.
Merkuri banyak ditemukan pada krim pemutih kulit, eye shadow, blush on, dan bedak yang berfungsi sebagai bahan pengawet.
Merkuri bisa diserap melalui kulit dan menyebabkan ruam, jerawat, dan kulit berwarna keabu-abuan. Selain itu, paparan merkuri yang terhirup masuk ke paru-paru menyebabkan batuk, susah napas, mual, muntah, atau gusi berdarah. Dalam jangka panjang, paparan merkuri akan merusak otak, sistem saraf, dan ginjal.
2. Phthalates
Phthalates dalam produk kosmetik terdapat pada cat kuku, detergen, sampo, parfum, sabun, lotion dan hair spray. Pada ibu hamil penggunaan phthalates sangat berbahaya karena bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perkembangan pada anak.
Phthalates mungkin terdengar asing, akan tetapi zat ini bisa ditemukan dalam banyak produk yang sering kita gunakan sehari-hari. Zat ini digunakan pada pembuatan plastik agar menjadi kokoh dan fleksibel.
Phthalates mudah terserap ke dalam tubuh. Paparan zat ini akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil. Batasi penggunaan plastik pada anak-anak dan ibu hamil sebagai pencegahan terhadap paparan phthalates ini. Beralihlah pada bahan lain selain plastik seperti kaca, kayu atau logam.
3. Formalin
Formalin bersifat karsinogenik yang bisa memicu kanker. Formalin biasanya zat yang digunakan untuk mengawetkan jenazah.
Formalin pada kosmetik banyak terdapat pada krim pelurus rambut, sabun mandi, sampo, lotion, dan tabir surya.
Dampak dari pemakaian formalin ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit. Diantaranya terjadi gangguan pernapasan, mual dan muntah, iritasi kulit, perih pada mata, hidung, dan tenggorokan, dan kanker.
4. Timbal
Bahan kosmetik berbahaya yang juga sering ditemukan adalah timbal. Logam beracun ini kerap digunakan dalam produk lipstik.
Timbal merupakan logam beracun pada sebuah produk kosmetik. Penggunaan timbal bisa meningkatkan risiko terjadinya keracunan, kerusakan ginjal, otak, hati, dan tulang.
Timbal masuk ke dalam tubuh melalui kulit, tertelan, atau terhirup. Paparan timbal menyebabkan gangguan kesehatan walaupun dengan kadar timbal yang rendah. Salah satu contohnya, jika paparannya tinggi, pada ibu hamil bisa menyebabkan keguguran.
Tips Aman Memilih Skincare
Memilih skincare wajib hati-hati dan waspada dari berbagai bahan-bahan yang berbahaya. Tips berikut bisa diaplikasikan untuk memilih skincare yang aman:
1. Gunakan produk kosmetik yang telah terdaftar dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2. Pilihlah kosmetik yang dengan jelas dan mencantumkan semua bahan yang digunakan pada label kemasan.
3. Pilihlah kosmetik sesuai jenis kulit masing-masing.
4. Jangan berbagi kosmetik untuk menghindari penyebaran bakteri dan mencegah infeksi.
5.Simpan ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.
6. Jangan gunakan produk kosmetik yang telah lama atau telah kadaluarsa.
Kesehatan kulit adalah sebuah investasi yang berharga. Impian setiap orang mempunyai kulit glowing dan sehat. Kulit glowing,mulus dan cantik tidak bisa didapatkan secara instan.
Tidak ada satu produk skincare yang bisa dengan cepat membuat kulit berubah cantik kecuali terkandung di dalamnya sebuah bahan yang berbahaya. Pilihlah produk yang aman dan sudah BPOM.
Hidroquinon merupakan salah satu bahan kosmetik berbahaya jika penggunaannya tanpa pengawasan dokter. Dampak jangka panjang pemakaian hidroquinon juga sangat mengerikan yaitu ochronosis. Ochronosis adalah salah satu jenis kelainan pigmentasi pada kulit yang langka dan sulit untuk diobati, sehingga akan merusak penampilan.
